17 Juli 2008

Jabar Genjot Produksi Ikan Patin
Berpotensi untuk Pasar Ekspor

BANDUNG, (PR).-
Jawa Barat saat ini tengah menggenjot produksi ikan patin sebagai salah satu bisnis baru perikanan air tawar. Pasar komoditas ini sangat besar, tidak saja untuk pasar lokal, tetapi juga untuk orientasi ekspor.

Kepala Dinas Perikanan Jabar H. Darsono di Bandung, Rabu (16/7), mengatakan, pembudidayaan ikan patin di Jabar sekarang banyak dilakukan di Waduk Saguling, Waduk Jatiluhur, dan Waduk Cirata dengan produksi rata-rata 50 ton/hari. Namun, konsentrasi budi daya ikan patin akan difokuskan di Kabupaten Subang karena dukungan kondisi air yang dinilai optimal.

Disebutkan, pangsa pasar ikan patin lokal kini mulai cerah, di Jabar, kini masih kekurangan 400.000 ton untuk memenuhi pesanan pasar. Sementara untuk pangsa ekspor, setiap tahun dari Amerika masih kekurangan 800.000 ton/tahun.

"Pengusahaan ikan patin potensial dilakukan melalui usaha pembesaran, terutama di jaring apung maupun kolam. Pengusahaannya menjadi bisnis baru yang menguntungkan, selain harga jualnya tinggi karena besarnya daya serap konsumen, juga relatif aman dari gangguan penyakit dan virus," kata Darsono.

Selain itu, produksi ikan air tawar yang tengah digenjot di Jabar adalah ikan nila yang disosialisasikan sejak tiga tahun lalu. Para pembudi daya ikan nila kini menikmati harga yang terus naik sampai di atas Rp 9.000,00/kg dari sebelumnya sulit melebihi Rp 6.000,00/kg karena ikan yang satu ini menjadi favorit baru konsumen setelah ikan emas.

Pengembangan bisnis ikan patin dan ikan nila di Jabar, menurut Darsono, sekaligus memanfaatkan potensi wilayah daerahnya yang sampai kini dikenal sebagai sumber air dan kolam. Potensi tersebut dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Akan tetapi, menurut Pengurus Masyarakat Perikanan Musantara (MPN) asal Bandung, Muhamad Husen, pembudidayaannya harus didukung upaya kontinuitas benih karena sekarang masih sering secara musiman. Karena itu, bisnis pembesaran ikan patin, membuka pula peluang bisnis baru dari pembenihannya," katanya.

Ikan patin saat ini rata-rata dihargai Rp 7.000,00-Rp 8.000,00/kg, dengan harga benih ukuran 1 inci, umumnya Rp 95,00/ekor. Ikan patin kebanyakan ditujukan ke pasar ekspor, namun pangsa pasar lokal pun semakin banyak membutuhkan. (A-81)***

Sumber : Pikiran Rakyat, 17 juli 2008


0 komentar:

 
Tutorial Blogspot©