17 Juli 2008

Harga Jagung Tetap Tinggi Hingga 2017

JAKARTA, (PR).-
Dirjen Tanaman Pangan Sutarto Alimoeso memperkirakan, harga jagung hingga 2017 akan bertahan pada tingkatan yang tinggi. Oleh karena itu, saat ini merupakan kondisi yang tepat untuk mengembangkan komoditas jagung di dalam negeri.

"Hal itu, disebabkan permintaan jagung di tingkat internasional terus mengalami kenaikan akibat banyak negara maju, yang memanfaatkan komoditas tersebut sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak ," ujarnya, di sela-panen perdana jagung hibrida P-21 di Kawasan Industri Pupuk Kujang, Karawang, Rabu (16/7).

Oleh karena itu, ujar Dirjen, dengan naiknya harga jagung di pasar internasional maupun domestik menjadi peluang yang bagus untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

Pada kesempatan yang sama, Market Development Manager PT Dupont Indonesia (produsen benih jagung hibrida) Adhie Widiarto mengatakan, saat ini banyak kalangan swasta berminat melakukan investasi pengembangan agrobisnis jagung, dengan membuka areal penanaman komoditas tersebut di beberapa daerah di tanah air.

"Sejumlah pengusaha telah menyatakan minatnya, untuk melakukan investasi di sektor agrobisnis jagung, karena investasi di bidang ini sangat menguntungkan," katanya, seraya menambahkan jagung hibrida P-21 yang dikembangkan di lahan PT Pupuk Kujang saat ini memiliki potensi hasil 13,3 ton pipilan kering per ha.

Sementara itu, Dirut PT Agribisnis Petani Berseri (APB), Omay K. Wiraatmadja menyatakan, pihaknya siap mengembangkan usaha pertanaman jagung pada areal seluas 1.000 ha, khusus untuk Jawa Barat dalam dua tahun mendatang yakni 2009-2010 .

Pengembangan lahan jagung itu akan dilakukan baik secara inti maupun plasma yakni dengan bekerja sama dengan petani yang mana PT APB akan menanggung sarana produksi seperti pupuk, benih, dan menjamin pembelian hasil panen petani. (A-78)***

Sumber : Pikiran Rakyat, Kamis 17 juli 2008

0 komentar:

 
Tutorial Blogspot©