04 Juli 2008

6.000 Ha Sawah Terancam PUSO

SUMBER, (PR).-
Sedikitnya 6.000 hektare sawah dan ladang di wilayah timur Kab. Cirebon kini mengalami kekeringan parah dan terancam puso. Sungai Cisanggarung yang biasanya mengalirkan air ke areal persawahan itu sudah tiga minggu lumpuh.

Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) setempat, Abdul Kodir, Kamis (3/7), mengatakan, para petani di daerah itu kini mengkhawatirkan tanaman padi dan palawijanya mati akibat kekurangan air. Mereka menuntut ada tambahan debit air yang dialirkan ke Cisanggarung dari Waduk Darma di Kab. Kuningan.

"Debit dari Waduk Darma yang dialirkan ke Cisanggarung sangat sedikit. Sekarang kondisinya sangat kritis. Jika tidak ada tambahan pasokan air, bisa-bisa tanaman padi puso dan palawija mati," ujarnya.

Areal sawah dan ladang yang kondisinya kritis akibat kekeringan tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah timur Cirebon yang berbatasan dengan Kab. Kuningan dan wilayah Provinsi Jateng, di Antaranya di Kec. Gebang, Susukan Lebak, Losari, Cileduk, Lemah Abang, dan Pabuaran. "Di areal sawah itu, usia rata-rata padi sudah dua bulan lebih. Karena air tidak cukup, dikhawatirkan akan gabug, padi terlihat bunting, tetapi isinya kosong atau hampa," ujarnya.

Kodir menuturkan, para petani meminta agar ada tambahan debit air dari Waduk Darma. Selama ini, debit yang dialirkan dari Waduk Darma ke wilayah timur Cirebon melalui Sungai Cisanggarung di bawah 5 m3/detik.

"Maksimal yang dialirkan 3 m3/detik. Minimal kalau untuk menyelamatkan tanaman padi dan palawija yang kekeringan parah di atas 5 m3/detik," kata dia.

Dituturkan, sudah hampir sebulan Sungai Cisanggarung lumpuh, tak mampu melayani kebutuhan air ribuan hektare sawah dan ladang palawija. Sumber air yang ada, seperti Situ Sedong hanya bisa memenuhi kebutuhan di wilayah Kec. Sedong.

Sementara Situ Patok di Kec. Mundu, kendati air masih tersedia, jaringan irigasinya terbatas hanya sampai Mundu dan sekitarnya. Belakangan, debit air di waduk tersebut juga merosot dan masih jauh di bawah normal.

"Satu-satunya untuk wilayah timur hanya dari Waduk Darma. Waduk itu memiliki saluran air yang bisa mengalir sampai ke perbatasan Jateng dan melewati sebagian besar kecamatan yang sawahnya kekeringan," tutur Kodir.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Kab. Cirebon, Ir. H. Ali Effendi, M.Si., membenarkan kondisi kekeringan parah di wilayah timur. Pemkab Cirebon sudah berusaha maksimal meminta tambahan debit ke pengelola Waduk Darma. (A-93)***


Sumber : Pikiran Rakyat, Jum'at 4 Juli 2008

0 komentar:

 
Tutorial Blogspot©