19 Juli 2008

Harga Buah Kelapa Melonjak Hingga 60%
Kebutuhan Gula Kelapa dari Pabrik Kecap Naik

BANDUNG, (PR).-
Harga buah kelapa di Jabar melonjak hingga 60 persen sejak sebulan terakhir, sebagai pengaruh meningkatnya permintaan pasar atas produk gula kelapa. Harga buah kelapa di pasaran kini rata-rata menjadi Rp 2.500,00/butir, sedangkan di tingkat petani Rp 1.500,00-1.700,00/butir dari harga normal Rp 1.000,00/butir.

Ketua Asosiasi Gula Kelapa Priangan H. Iyos Rosdi, di Ciamis, Jumat (18/7) mengatakan, terjadinya situasi demikian karena adanya peningkatan penyadapan buah kelapa untuk produksi gula.

Di daerah Ciamis Selatan saja, dari 7.000.000 pohon kelapa rakyat yang ada, persentase penyadapan kini naik menjadi 20 persen dari semula hanya 10 persen.

"Kebutuhan gula kelapa dari sejumlah industri makanan dan pabrik kecap kini sedang tinggi, apalagi mereka sedang meningkatkan produksi. Pesanan gula kelapa sebagai bahan baku pun terus naik, sehingga mendongkrak harga buah kelapa," katanya.

Produksi gula kelapa sendiri belakangan meningkat, terutama pada sentra produksi di Ciamis selatan.

Bisnis gula kelapa menjadi salah satu nilai tambah untuk usaha kebun kelapa rakyat, walaupun secara umum masih dijual dalam bentuk buah.

Menurut Iyos, kenaikan harga buah kelapa saat ini banyak dirasakan para petani. Apalagi, tiga tahun lalu usaha petani kelapa sempat menurun kegairahannya, karena rendahnya nilai jual buah kelapa.

Sementara itu, salah seorang tokoh petani kelapa di Ciamis Selatan Ny. Hj. Yaya mengatakan, melonjaknya harga buah kelapa disebabkan menyusutnya produksi di jalur Selatan Jabar.

Hal ini, terutama disebabkan kekeringan panjang yang dialami beberapa waktu terakhir, terutama dialami di jalur Pangandaran, Cijulang, Parigi, di Kab. Ciamis. Musim kemarau yang sudah datang beberapa bulan belakangan, sangat memengaruhi panen buah kelapa.

Dikatakan, perkembangan harga buah kelapa sampai Rp 1.600,00/butir di tingkat petani, merupakan yang tertinggi. Harganya terus naik dari sejak 2004 yang saat itu hanya Rp 300,00-400,00/butir, sehingga para petani kelapa nyaris kurang bergairah lagi mengurus tanamannya.

Sementara itu, pengusaha kelapa rakyat di Ciamis Mulyadi Sukandar menilai, perkembangan harga buah kelapa yang kini diperoleh petani, tak terlepas perbaikan sistem agrobisnis perkebunan rakyat.

Ini sebagai salah satu optimalisasi usaha para petani pekebun kelapa, di mana daerah Priangan selaku sentra produksi.

Menurut dia, usaha kelapa hanya sekian dari puluhan agrobisnis perkebunan rakyat, yang perlu dibina secara optimal.

Penanganan tidak terfokus kepada usaha perkebunan rakyat, dikhawatirkan menjadi langkah mundur bagi pembangunan perekonomian petani pekebun.

"Ada baiknya, penanganan usaha perkebunan rakyat di Jabar tak dicampurkan dengan bidang lain. Ini berkaitan dengan eksistensi mata pencaharian 2,1 juta orang petani pekebun, yang dapat dikaitkan perhatian terhadap lapangan kerja," katanya. (A-81) ***

Sumber : Pikiran Rakyat, Sabtu 19 Juli 2008


0 komentar:

 
Tutorial Blogspot©