Pantura Terancam Kekeringan
Senin, 16 Juni 2008 | 18:07 WIB
Musim kemarau mengakibatkan volume air di waduk menyusut hingga tersisa 24 juta meter kubik. Padahal dalam keadaan normal, penampungan air di Desa Jagara, Kecamatan Darma itu, volumenya bisa mencapai 36 juta meter kubik. Penyusutan membuat debit air menurun.
Akibatnya, kata Iding, waduk hanya bisa mengairi sawah di Pantura seluas 8-10 ribu hektar. Air yang berasal dari Waduk Darma biasanya digunakan untuk mengairi sawah terutama di wilayah Cirebon, Indramayu dan Majalengka. Saat debit air normal, sawah yang diairi bisa mencapai 90 ribu hektare.
Untuk menambah debit air di wilayah Pantura, menurut dia, tidak bisa mengandalkan hujan buatan. Sebabnya daerah aliran sungai di wilayah ini menyebar. Cara itu hanya efektif menambah volume air di Sungai Citarum. Yaitu untuk mengisi 3 waduk mulai dari Saguling, Cirata, hingga Jatiluhur.
Volume air di tiga waduk ini masih terbilang aman. Seperti di Jatiluhur, pada awal musim kemarau ini ketinggian air masih 105 meter. Saat kondisi normal ketinggian air di sana antara 107-108 meter.
Sementara itu di Purwakarta sekitar 865 hektar tanaman padi gadu terancam kekeringan. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purwakarta, Tri Hartono mengatakan, usia tanam padi ini berkisar 30-70 hari.
Meski begitu, dia tetap optimistis target produksi padi tahun ini yaitu 236 ribu ton bakal tercapai. Keyakinan itu didukung hasil pengembangan pola tanam dan rekayasa petani. Yaitu dengan program sekolah dan laboratorium lapangan untuk padi jenis varietas unggul nasional maupun hibrida.
Sumber : Ahmad Fikri / Nanang Sutisna ,Tempo Interaktif
0 komentar:
Posting Komentar