13 Mei 2008

Rahasia Harga Sayuran Tetap Lebih Tinggi

Pasarnya jelas. Harganya pasti, rata-rata lebih tinggi dari pasar umum, dan belum pernah turun.Pendapatan petani pun bisa berpuluh kali lipat dari biasanya.

Itulah yang dialami Alan Budikusuma dan Edy Wibowo, keduanya petani sayuran yang bermitra dengan Grace Japan (inti), pemasok sayuran Jepang di Cibodas, Lembang, Bandung. Di atas lahan 1 ha, sejak 2003 Alan mengusahakan 4—5 komoditas sayuran Jepang, seperti ubi Jepang (satsumaimo), jagung manis, kabocha (labu Jepang), dan buncis (ingen). Sebelum bermitra dengan Grace Japan (GJ), dia hanya petani biasa yang melakukan usaha tani secara konvensional.

Alan mengaku bermitra dengan GJ sangat menguntungkan. “Selama usaha, kami tidak repot. Sebab, tidak perlu mencari pasar, harga pasti lantaran dijamin, dan harga selalu di atas rata-rata harga pasar biasa,” tandasnya. Ia memberi contoh, harga buncis yang disepakati dengan GJ Rp7.000/kg. Sementara harga di pasar biasa hanya Rp1.800/kg.

Bobon Turbansyah, pemilik GJ menyebutkan, sistem kemitraan yang ia terapkan sangat sederhana. “Sebelum petani mitra menanam, mereka diberi tahu tentang kebutuhan pasar. Jadi, jenis sayuran yang mereka tanam sudah pasti pasarnya. Dan, sebelum tanam pun mereka sudah tahu harga yang bakal diterima setelah panen. Walaupun harga kontrak itu tidak tertulis, hanya saling kepercayaan,” paparnya. Harga itu akan dievaluasi 1—2 minggu sekali. Sebab, setiap 1—2 sekali plasma melakukan panen. Kontinuitas panen itu terjadi karena, dalam 1 ha, penanaman dilakukan bergilir dengan beragam komoditas.

Menurut pengakuan Alan, GJ memberikan sarana produksi seperti bibit, pupuk, dan pestisida. Biaya saprodi tersebut akan dipotong dari hasil panen. “Walaupun ada pemotongan, harga yang saya terima tetap lebih tinggi dari harga pasar biasa. Sehingga tetap lebih menguntungkan,” jelasnya.


Sumber : Tabloid agribisnis Dwimingguan AGRINA,edisi 12 Mei 2008


Catatan Admin : Kendala terbesar bidang agribisnis khususnya sayuran adalah Suply dan Demand yang susah mencari titik seimbang. Sayuran juga bukan merupakan komoditi yang tidak tahan disimpan lama tanpa perlakuan khusus, sehingga apabila over suply harga akan merosot tajam. PPNSI mempunyai tugas berat untuk bisa mencari solusi permasalahan ini

0 komentar:

 
Tutorial Blogspot©